CATATAN PINGGIR

AGAMA DAN DEMOKRASI YANG CEREWET -refleksi di warung kopi-
Haruskah kita berduka atas keberagaman? Haruskah kita menangisi sejarah yang menciptakannya? Apakah ini yang dinamakan kecelakaan sejarah? TENTU TIDAK.
Karena keberagaman adalah sesuatu yang harus kita syukuri. Kualitas kemanusiaan kita teruji di atas tanah ini – tanah yang telah dibayar dengan darah oleh jutaan pahlawan di masa silam. Darah yang telah mengalir dalam setiap akar perjuangan. Mari tanamkan radikalisme itu untuk mempertahankan keberagaman ini.

HAYALAN DI WARUNG KOPI
Satu-satunya hiburan yang dimiliki oleh mahasiswa kelas menengah saat ini adalah berhenti sejenak di persimpangan jalan, di situ ada warung kopi dengan fasilitas wifi gratis. Hiburan?

BERPIKIR POSTIF: edisi terjun bebas
Ketika sedang mengalami hal-hal yang besar atau katakan saja sedang berada di titik terbawah kehidupan dalam perspektif kualitas hidup, frasa ini selalu muncul sebagai konsekuensi logis dari keharusan untuk bersabar, katanya. Frasa tersebut adalah 'berpikir positif' atau anak-anak milenial sering menyebutnya sebagai "positive thinking".

PERLUKAH KEGIATAN STUDY TOUR dan GERAKAN SOSIAL MENGAJAR BAGI MAHASISWA CALON GURU?
Pendidikan merupakan sebuah peroses internalisasi nilai-nilai, ilmu pengetahuan, dan keterampilan dari seorang individu atau kelompok. Keberhasilan sebuah peroses pendidikan tampak pada perubahan perilaku yang terjadi dalam diri setiap insan pendidikan. Perubahan perilaku tersebut bersifat baik. Perubahan perilaku akan tampak pada karakter, keterampilan, dan wawasan yang nyata terjadi pada setiap output peroses pendidikan tersebut.

TERORISME PADA PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK
“Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek-objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas internasional dengan motif politik, ideologi, atau gangguan keamanan” (JawaPos.com, Kamis, 31 Mei 2018).

UMAT KATOLIK DALAM KEBERAGAMAN DI INDONESIA: KATOLIKKAH AKU?
Sebagai Negara berkembang, Indonesia tentunya sedang berada dalam proses pembangunan dengan beragam permasalahan yang sedang dihadapi seperti: kemiskinan, kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin, rendahnya kualitas pendidikan, konflik horizontal yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat, dll. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi eksistensi Indonesia di kancah internasional. Era globalisasi dengan berbagai tawarannya seperti: perkembangan teknologi yang canggih serta arus informasi yang cepat diharapkan dapat menjadi kesempatan dan peluang bagi Indonesia untuk berbenah demi menjadi setara dengan Negara lain dalam bidang ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan, serta bidang lain. Namun pada kenyataanya kehadiran media-media internet, seperti media sosial yang sangat deras dan tanpa batas justru menjadi batuh sandungan bagi keberagaman yang telah tercipta di Indonesia sejak parafounding fathers menanamkanya. Banyak permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia, sperti konflik antar umat beragama berawal dari kesalahan penggunaan media-media internet, seprti: youtube, media sosial, dan media masa antimainstream yang berbasis internet. Media-media internet menjadi media yang masif dalam menyebabrkan ujaran kebenciaan dan berita-berita hoax yang berhasil merusak keberagaman dan kenyamanan masyarakat. Mirisnya, kejadian ini menyebabkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.

MENDISPOSISIKAN MAKNA PUASA DALAM MASA PRA PASKAH DALAM KETERKAITANNYA DENGAN DOSA
Manusia adalah makhluk ciptaan yang paling unik, karena diciptakan seperti gambaran dan rupa Allah sebagai Sang Pencipta. Manusia adalah Citra Allah. Manusia memiliki akal budi dan kesadaran penuh atas dirinya sendiri. Hal ini menjadi pembeda yang jelas antara manusia dengan makhluk ciptaan lain. Manusia mempunyai kehendak bebas dalam memutuskan hal-hal yang akan dilaksanakanya.

MENDIALOGKAN PERBEDAAN DAN PERSAMAAN AGAMA-AGAMA KEPADA GENERASI MUDA: SEBUAH REFLEKSI DARI KACA MATA KATOLIK
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengakui keberadaan dan peran generasi muda dalam sejarahnya. Generasi muda merupakan agen perubahan dalam perjalanan sebuah bangsa ke arah yang lebih baik, sejahtera, dan damai. Keadaan generasi muda saat ini merupakan cerminan situasi bangsa atau negara di masa depan. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena faktanya banyak perubahan atau revolusi besar yang pernah terjadi di dunia diaktori oleh kaum muda. Eksistensi generasi muda dapat menumbangkan sebuah rezim yang otoriter sekalipun. Dalam sejarah Indonesia, peran kaum muda sangatlah krusial. Tahun 1928, kaum muda Indonesia telah menunjukkan eksistensinya melalui Sumpah Pemuda, yang menjadi bukti otentik akan lahirnya bangsa Indonesia dan tertanamnya benih persatuan bangsa. Kaum muda Indonesia pun mengambil peranan penting akan eksistensi Indonesia sebagai negara merdeka melalui Peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Lalu dilanjutkan dengan revolusi besar yang berhasil menggulingkan rezim Orde Baru dan menjadi tanda kelahiran Era Reformasi pada tahun 1998. Hal-hal tersebut merupakan sedikit dari tindakan kaum muda yang membuktikan dirinya sebagai pelopor dalam sebuah revolusi. Revolusi yang diharapkan selalu melahirkan sesuatu yang baru demi perkembangan bangsa ke arah yang positif. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda merupakan aset negara yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Keterlibatan kaum muda menjadi sangat penting untuk dinyatakan dalam setiap kebijakan negara saat ini. Karena pada hakikatnya, masa depan bangsa berada pada tangan-tangan dan pergerakan kaum mudanya. Selain karena, golongan tua tidaklah abadi, juga karena ide dan paradigma mereka yang selalu segar dan baru, yang relevan terhadap perkembangan zaman.

Comments

Popular posts from this blog

Irigasi: NOMENKLATUR, KEBUTUHAN DEBIT, DAN EFISIENSI IRGASI

TEKNIK SIPIL VS GAYA dan MOMEN

LAPORAN SURVEY - Lokasi Plaza Surabaya