SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PKL (adaptasi dari Pedoman Penulisan Skripsi UNESA Tahun 2014)

Secara garis besar dalam Laporan PKL terdapat bagian: (a) awal, (b) isi, dan (c) akhir. Adapun rinciannya dijelaskan sebagai berikut:

A. Bagian Awal

1.  Halaman Sampul

Halaman sampul memuat hal-hal berikut:

a.    Judul Laporan PKL (ditulis dengan huruf kapital dengan jenis Times News Roman ukuran 14 pt dengan jarak 1 spasi); adapun pernyataan untuk kepentingan apa Laporan PKL   itu disusun ditulis dengan huruf Times News Roman 12 dengan 1 spasi;

b.    logo SMKN 1 WAE RII;

c.    nama lengkap siswa dan nomor induk asiswa (NIS).

d.    nama lembaga yang ditulis secara urut ke bawah mulai: nama    sekolah   hingga nama kompetensi keahlian yang diakhiri dengan tahun penyusunan Laporan PKL.

e.    Warna sampul disesuaikan dengan warna identitas kompetensi keahlian.

2.  Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan merupakan halaman yang   memuat tanda   tangan   penguji Laporan PKL. Tanda    tangan   tersebut diperoleh setelah siswa melewati fase ujian dan revisi Laporan PKL.  Halaman pengesahan terdiri atas nama siswa, NIS, kompetensi keahlian, judul   Laporan PKL, tanggal pengesahan Laporan PKL, tanda tangan tim penguji, dan tanda tangan Ketua Kompetensi dan Kepala Sekolah. Halaman pengesahan diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil (ii).

3.  Kata Pengantar

Kata pengantar dimaksudkan untuk menyambungkan pikiran pembaca dengan Laporan PKL. Oleh karena itu, kata pengantar idealnya berisi berbagai fenomena atau pernyataan   yang    mengarah   pada   garis besar proses kegiatan hingga penyusunan Laporan PKL. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam kata pengantar di antaranya sebagai berikut:

a.     ucapan syukur kepada Tuhan;

b.    judul laporan;

c.     fenomena atau garis besar isi Laporan PKL;

d.    hambatan   dalam   proses     penyusunan   Laporan PKL     dan solusinya;

e.     ucapan terima kasih kepada pembimbing dan   pihak- pihak yang membantu;

f.      harapan.

g.    penyebutan tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan Laporan PKL   tanpa penyebutan nama   atau   identitas siswa.  Kata   pengantar diberi    nomor halaman dengan huruf Latin kecil.

4.  Daftar Isi

Daftar isi berguna untuk memudahkan pencarian hal-hal yang dikehendaki oleh pembaca. Oleh karena itu, nomor halaman dalam daftar isi   harus sesuai   dengan nomor halaman dalam Laporan PKL. Sistem yang digunakan dalam Laporan PKL   menggunakan sistem huruf dan angka.  Halaman daftar isi memuat judul-judul yang terdapat dalam Laporan PKL, mulai   judul bab, subbab, sub- subbab, dan   seterusnya. Daftar   isi    disusun setelah   draf akhir Laporan PKL   selesai dengan maksud agar ada kesesuaian antara nomor halaman dan isi Laporan PKL.  Halaman daftar isi diberi nomor halaman dengan huruf latin kecil (disesuaikan dengan halaman akhir abstrak).

5.  Daftar Tabel/Bagan/Gambar

Tabel/bagan/gambar dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyampaikan berbagai informasi secara terstruktur. Bagi pembaca Laporan PKL, tabel/bagan/gambar berguna dalam membantu memahami berbagai informasi secara cepat.

Dalam penyajiannya, tabel diberi nomor urut dengan aturan digit pertama menunjukkan bab, sedangkan digit berikutnya setelah   tanda titik menunjukkan nomor urut tabel/bagan/gambar dengan ukuran 1 spasi.   Misalnya: Tabel 3.2, hal ini    menunjukkan bahwa tabel tersebut ada pada bab III dengan nomor urut tabel kedua. Angka tersebut diikuti dengan inti tabel, dicetak dengan huruf tebal (bold), dan diletakkan di atas tabel, misalnya Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kota Ruteng (terletak di atas tabel).  Melalui cara tersebut, tabel   mudah dicari   dan   dicermati.  Terkait dengan hal tersebut, ada dua hal yang penting diperhatikan. Pertama, nomor urut tabel harus dipisahkan dengan nomor urut bagan   dan gambar. Dengan demikian, pada bab III, misalnya, dimungkinkan adanya Tabel 3.1............., Bagan 3.1.............., Gambar 3.1...................., dan seterusnya.  Kedua, tabel/bagan/gambar harus disajikan dalam satu halaman atau halaman yang tidak bersambung jika hal itu dimungkinkan. Penyajian tabel pada halaman bersambung harus dihindari agar tidak menghambat pemahaman pembaca. Untuk penulisan nama gambar letaknya di bawah gambar, demikian pula    juga   halnya dengan penulisan bagan, letaknya di bawah bagan.

B. Bagian Isi

1.  Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian   isi Laporan PKL   yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan (1) apa   yang   diamati   dan (2) untuk apa   dan   mengapa laporan perlu dilakukan.

a.    Latar belakang

Pada latar belakang, peserta PKL harus dapat meyakinkan pembaca bahwa laporannya penting untuk dilakukan; dengan   kata    lain, peserta PKL   harus   mampu   menjawab pertanyaan mengapa laporan tersebut penting untuk dilakukan. Apa alasan-alasan yang   mendasari penentuan judul laporan. Untuk kepentingan tersebut penulis mengemukakan (1) adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik yang bersifat teoretis maupun praktis, yang melatarbelakangi masalah laporan atau (2) tuntutan kebutuhan lapangan.

Untuk memperkokoh pijakan laporannya, penulis dapat menyampaikan   secara    ringkas   teori, hasil    laporan, simpulan seminar, artikel jurnal, keadaan di lapangan, pengalaman pribadi yang   terkait   dengan masalah yang diamati, dan sebagainya.

b.    Tujuan Laporan

Tujuan laporan disusun sejalan dengan Tujuan PKL yang   mengungkapkan sasaran yang   ingin   dicapai dalam Pelaksanaan Kegiatan PKL.

c.    Manfaat Hasil Laporan

Hasil laporan harus memberikan manfaat yang sebesar- besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi ilmu maupun untuk kepentingan praktis di masyarakat. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa   manfaat hasil laporan terdiri atas dua jenis; manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis berisi kegunaan hasil laporan dalam pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu, sedangkan manfaat praktis berisi kegunaan hasil laporan bagi pengembangan kerja para   praktisi, misalnya guru, siswa, peserta PKL, pengelola lembaga, dan pengambil kebijakan (policy maker).

 

2.  Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi informasi penting yang terkait dengan masalah laporan, sedangkan landasan teori berisi teori yang dijadikan sebagai landasan pemilihan kegiatan tertentu untuk diamati. Informasi dalam kajian pustaka dipilih berdasarkan pertimbangan kerelevanan, keakuratan, kekompleksan, dan kemutakhiran. Laporan-laporan sebelumnya yang relevan dengan laporan yang dilakukan dapat dijadikan sebagai   landasan untuk menunjukkan bahwa laporan yang dilakukan memiliki kelebihan atau perbedaan dengan laporan sebelumnya. Landasan teori bukan sekadar kumpulan teori, melainkan hasil telaah kritis peserta PKL terhadap satu atau beberapa teori yang   berhubungan dengan masalah laporannya. Landasan teori dapat diambil dari satu teori atau beberapa teori yang dipadukan secara eklektik.  Pengambilan itu harus didasari argumentasi akademis.

Bahan-bahan landasan teori dapat diangkat dari berbagai sumber, misalnya   disertasi, tesis, Laporan PKL (dibatasi untuk hasil laporan), laporan-laporan, jurnal ilmiah, buku, makalah, hasil diskusi dan seminar, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan nonpemerintah, dan artikel dalam internet.

3.  Pelaksanaan Kegiatan PKL dan Pembahasan

a.   Pelaksanaan Kegiatan PKL

Bagian pelaksanaan Kegiatan PKL berisi tentang gambaran umum instansi/DUDI/DUDIKA yang menjadi tempat pelaksanaan PKL Peserta. Adapun bagian-bagian penting yang tidak boleh terlewatkan terkait pelaksaan kegiatan PKL adalah sebagai berikut:

1)  Identitas Instansi/DUDI/DUDIKA

2)  Struktur Organisasi

3)  Tugas Pokok dan Fungsi Tiap Bagian dari struktur organisasi.

4)  Waktu dan Jadwal Kegiatan.

5)  Lokasi Pelaksanaan Kegiatan (nama proyek, pagu, jenis kegiatan,

b.  Pembahasan

Bagian Pembahasan berisikan tentang hal-hal seperti berikut:

1)  Proses pelaksanaan jenis pekerjaan yang diamati.

Pada bagian ini dijelaskan tentang bagaimana tahapan suatu pekerjaan dilaksanakan. Alat dan bahan yang digunakan. Bukti fhoto pelaksanaan tiap tahapan pekerjaan. Dan dibandingkan dengan teori tercantum pada bagian Kajian Pusataka atau Landasan Teori. Dan menjawab pertanyaan tentang apa fungsi pekerjaan tersebut pada tiap tahapannya dan mengapa menggunakan metode tersebut.

2)  Kebutuhan Sumber Daya

Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam setiap jenis tahapan pekerjaan seperti: volume; analisa kebutuhan sumber daya material; analisa kebutuhan sumber daya tenaga kerja dan durasi penyelesaian pekerjaan; serta analisa harga satuan pekerjaan yang diamati. 

4.  Simpulan dan Saran

a.    Simpulan

Simpulan merupakan temuan pokok yang menunjukkan makna temuan-temuan   hasil   laporan yang    ditulis secara   singkat, padat, dan   jelas dalam bentuk uraian (paragraf demi paragraf), butir-butir, atau rincian, sesuai dengan tujuan laporan.

b.    Saran

Saran berisi rekomendasi yang diajukan sesuai dengan hasil laporan yang dilakukan secara operasional dan dapat   ditindaklanjuti.   Saran    idealnya   dikemukakan secara rinci sehingga mudah untuk diimplementasikan dan   sesuai   dengan manfaat laporan.  Saran   harus bersifat  baru  dan  mempunyai nilai  lebih  sehingga dapat dijadikan sebagai  sumber inspirasi oleh pembaca.

5.  Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber referensi yang dirujuk dalam teks Laporan PKL. Daftar rujukan dapat digunakan sebagai indicator untuk   menunjukkan   seberapa   jauh wawasan peserta PKL. Peserta PKL tidak boleh mencantumkan nama sumber rujukan yang tidak dirujuk, ebaliknya peserta PKL tidak boleh mencantumkan kutipan yang tidak disertai sumber rujukan.

Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan huruf pertama nama akhir pengarang/penulis (kalau ada) tanpa menggunakan nomor urut.

Secara umum, urutan penulisan unsur-unsur daftar pustaka adalah (a) nama   pengarang, (b) tahun terbit, (c) judul sumber yang   dirujuk, (d)   kota   tempat terbit   dan   nama penerbit.

a.    Nama Pengarang

1)  Nama pengarang ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan atau gelar agama.

2)  Penulisan nama   pengarang yang   terdiri atas   dua unsur   atau    lebih    dimulai   dengan   nama    akhir (biasanya merupakan nama   keluarga) yang diikuti tanda koma, lalu nama pertama. Urutan nama Tionghoa tidak   perlu   dibalik   karena unsur nama pertama Tionghoa merupakan nama keluarga.

3)  Jika nama   yang   tercantum dalam rujukan adalah nama   editor, penulisan nama pengarang ditambah dengan tulisan (Ed.). Contoh:  Moko, Konstantinus (Ed.).

4)  Jika ada dua nama   pengarang, urutan kedua nama pengarang dibalik    dan    antar pengarang dihubungkan dengan dan   atau   and   jika menggunakan bahasa asing. Contoh: Moko, Konstantinus dan Jebabun, Fransiskus

5)  Untuk nama pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih, maka singkatan dkk. Yang ada di kutipan harus ditulis semua nama   pengarangnya di daftar rujukan.  Untuk rujukan dari bahasa asing (Bahasa Inggris), maka     pada    kutipan    ditulis    et     al. Contoh: Moko, Konstantinus, Jebabun, Fransiskus dan Monika Simung.

6)  Jika beberapa rujukan yang diacu ditulis oleh seorang pengarang dalam tahun yang berbeda, nama pengarang harus tetap ditulis disertai dengan tahun penerbitan. Contoh:

Moko, Konstantinus. 2011

Moko, Konstantinus. 2018

Moko, Konstantinus. 2021

7)     Jika tidak ada nama pengarang, pada bagian   nama ditulis penerbit. Contoh: Dikti                       . 2012

b.    Tahun Terbit

1)    Tahun terbit ditempatkan sesudah nama pengarang dan diakhiri dengan tanda titik.

2)    Jika beberapa rujukan ditulis seorang pengarang dalam tahun yang sama, penempatan urutan didasarkan pada urutan abjad judul buku dengan ciri pembeda huruf sesudah tahun terbit.

Contoh:

Moko, Konstantinus. 2021a. Mengenal Beton Bertulang.

Moko, Konstantinus. 2021b. Pengecoran Beton.

c.    Judul Buku

1)    Judul buku ditulis sesudah tahun terbit dan diakhiri dengan tanda titik.

Judul buku ditulis dengan cetak miring (italic) atau dengan garis bawah tiap kata. Judul   dengan anak judul dipisahkan dengan tanda titik dua.  Contoh: Moko, Konstantinus. 2021. Mengenal Beton Bertulang.

2)    Artikel, laporan-laporan, dan   makalah ditulis di antara tanda petik ganda. Contoh: Moko, Konstantinus. 2021. Pengaruh Aktivitas Game terhadap Kegiatan Belajar Siswa DPIB SMKN 1 Wae Ri’i.

3)    Keterangan yang menyertai judul (misalnya jilid dan edisi) ditempatkan   sesudah   judul    dan    diakhiri dengan tanda titik. Contoh: Echols, John M. 2006. Kamus Inggris-Indonesia. Edisi Ketiga.

d.    Kota Tempat Terbit dan Nama Penerbit

1)   Tempat terbit   ditulis sesudah judul   buku   dan keterangan yang   menyertainya, diikuti tanda titik dua, nama penerbit, dan tanda titik. Contoh: Moko, Konstantinus. 2021. Mengenal Beton Bertulang. Ruteng: Unipress.

2)   Jika lembaga berkedudukan sebagai pengarang dan penerbit, nama   lembaga dicantumkan pada posisi pengarang dan   tidak   perlu   disebut dalam posisi nama penerbit. Contoh: BPS Provinsi NTT.   2012. NTT dalam Angka. Kupang.

 

Contoh penulisan daftar pustaka dari   berbagai sumber lainnya adalah sebagai berikut:

1.    Penulisan Pustaka dari Buku Teks

Moko, Konstantinus. 2021. Mekanika Teknik untuk Siswa.  Ruteng: Unipress.

2.    Penulisan rujukan buku karya terjemahan

Schodek, Daniel L. 1998. Struktur. Terjemahan Bambang Suryoatmono. Bandung: PT. Refika Aditama.

3.    Penulisan Rujukan dari Artikel, Majalah atau Jurnal

a.   Penulisan rujukan dari artikel yang dimuat di koran atau majalah:

Kisyani-Laksono. 1994. “Demokratisasi dalam Bahasa Indonesia: Siapa yang Diutamakan?”. Dalam Jawa Pos, 28 Oktober. Surabaya.

b.  Penulisan rujukan   dari   artikel   yang   dimuat pada buku kumpulan artikel:

Kisyani-Laksono. 2011. “Meretas Jalan Menuju Pendidikan Masa Depan”. Dalam Sirikit Syah dan Martadi (Ed.). 2011.  Rekonstruksi Pendidikan: Kumpulan Pemikiran tentang Perlunya Merekonstruksi Pendidikan di Indonesia. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press.

c.   Penulisan rujukan dari artikel yang dimuat di jurnal (Nama pengarang termasuk singkatannya sesuai   seperti yang    tertulis   dalam   jurnal).    Khusus untuk jurnal dicantumkan nomor halaman.

Rahayu, Y.S., P. Walch-Liu, G. Neumann, N. Von Wiren, V. Roemheld, F. Bangerth. 2005. “Root derived cytokinin flux might regulate NO3--induced leaf growth”. Journal of Experimental Botan. Vol.  56 (414): pp 1143-1152.

d.  Penulisan rujukan dari Laporan PKL, skripsi, tesis, atau disertasi:

Moko, Konstantinus. 2018. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Analyze Case Studies Pada Materi Mekanika Teknik Kelas X KGSP SMK Negeri 2 Surabaya. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

e.   Penulisan rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar, lokakarya, atau penataran.

 

6. Lampiran

Hal yang perlu dilampirkan dalam Laporan PKL adalah dokumen yang sesuai dengan keperluan dan mendukung penguatan Laporan PKL, misalnya jurnal harian dan surat-surat. Dokumen yang tidak penting tidak perlu dilampirkan agar tidak memperbanyak jumlah halaman dan biaya.  Agar lampiran mudah dilacak, tiap lampiran harus berlabel dengan huruf dicetak tebal, misalnya Lampiran 1: Jurnal Harian, dan disebutkan dalam teks, misalnya (Jurnal Harian disajikan pada Lampiran 1).  Penyebutan itu   diletakkan setelah paparan tentang Kegiatan Harian PKL.

Comments

Popular posts from this blog

Irigasi: NOMENKLATUR, KEBUTUHAN DEBIT, DAN EFISIENSI IRGASI

TEKNIK SIPIL VS GAYA dan MOMEN

LAPORAN SURVEY - Lokasi Plaza Surabaya