ANGIN YANG BERDUSTA
pada angin engkau titipkan pesan.
tak pernah sampai,
karena terombang-ambing melebur menjadi satu dengan udara.
terhirup dan tertelan,
oleh mulut-mulut kecil dedaunan yang sedang berguguran.
pada angin engkau titipkan nasihat.
tidak akan sempurna.
karena musim semi masih jauh
bagian penting nasihat itu masih terkubur diam, dalam tanah.
saat ia bertumbuh,
engkau sudah paham arti kata terlambat.
pada angin kau titipkan rindu.
tidak akan sampai.
karena daun-daun itu telah berguguran,
kau lupa, bumi di sini sedang sendu, gersang.
pada angin engkau titipkan cinta.
tidak akan terasa.
karena angin terlalu sepoi-sepoi untuk menyentuh relung.
tidak bergelora, tapi malah memadamkan bara cintamu.
dan engkau sekali lagi lupa,
di musim kering ini,
hanya air yang memuaskan dahaga,
dari gersangnya hidup.
tak pernah sampai,
karena terombang-ambing melebur menjadi satu dengan udara.
terhirup dan tertelan,
oleh mulut-mulut kecil dedaunan yang sedang berguguran.
pada angin engkau titipkan nasihat.
tidak akan sempurna.
karena musim semi masih jauh
bagian penting nasihat itu masih terkubur diam, dalam tanah.
saat ia bertumbuh,
engkau sudah paham arti kata terlambat.
pada angin kau titipkan rindu.
tidak akan sampai.
karena daun-daun itu telah berguguran,
kau lupa, bumi di sini sedang sendu, gersang.
pada angin engkau titipkan cinta.
tidak akan terasa.
karena angin terlalu sepoi-sepoi untuk menyentuh relung.
tidak bergelora, tapi malah memadamkan bara cintamu.
dan engkau sekali lagi lupa,
di musim kering ini,
hanya air yang memuaskan dahaga,
dari gersangnya hidup.
Comments