PAGI, KOPI, dan SENJA
Di luar,
sang mentari Lagi beranjak dari tempat lain, katanya dari timur ke barat,
sang mentari Lagi beranjak dari tempat lain, katanya dari timur ke barat,
bersamaan dengan hangatnya kopi, menembusi dada yang sedang tak bertelanjang,
dari luar,
dari luar,
sedikit cahayanya, perlahan menembusi dinding kusam lembab
merasuki musik yang sedang diputar, melayangkan imajinasi ke alam surga,
saat itu terjadi, orang-orang menamainya pagi,
bersama kopi, senja pun menjadi penantian yang nikmat,
saat itu terjadi, orang-orang menamainya pagi,
bersama kopi, senja pun menjadi penantian yang nikmat,
Comments