HUJAN
hujan,
hari ini engaku hadir menggambarkan kerinduan,
dengan jujur kau tumpahkan pilu,
tak lupa juga engkau menggenang,
merendamkan hasrat pulang yang entah kapan akan usai,
rintikmu menjernihkan resah,
membantu hati memikul beratnya beban rindu berkepanjangan,
di dalam dekapanmu, di atas jalanan yang asing ini,
engkau menari bersama anak-anak tanah ini, riang,
gambaran masah kecil kami yang semoga belum sirna,
saat itu kau memegang jemari kami saat berjalan menelusuri pematang sawah,
atau saat kita saling bersembunyi, dalam rimbanya belantara,
ah,,, hujan,
hari ini engkau merindukan,
pada setiap gelak tawa, candaan, dan kehangatan,
saat engkau hadir dipenghujung maret kala itu,
di sana, di tanah ketubanku terkubur,
tanah kelahiran yang selalu memanggil,
Konstantinus Moko
Saat Hujan,
Surabaya, 2 April 2018
hari ini engaku hadir menggambarkan kerinduan,
dengan jujur kau tumpahkan pilu,
tak lupa juga engkau menggenang,
merendamkan hasrat pulang yang entah kapan akan usai,
rintikmu menjernihkan resah,
membantu hati memikul beratnya beban rindu berkepanjangan,
di dalam dekapanmu, di atas jalanan yang asing ini,
engkau menari bersama anak-anak tanah ini, riang,
gambaran masah kecil kami yang semoga belum sirna,
saat itu kau memegang jemari kami saat berjalan menelusuri pematang sawah,
atau saat kita saling bersembunyi, dalam rimbanya belantara,
ah,,, hujan,
hari ini engkau merindukan,
pada setiap gelak tawa, candaan, dan kehangatan,
saat engkau hadir dipenghujung maret kala itu,
di sana, di tanah ketubanku terkubur,
tanah kelahiran yang selalu memanggil,
Konstantinus Moko
Saat Hujan,
Surabaya, 2 April 2018
Comments