BATU ALAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

PENDAHULUAN
Secara umum bila kita membicarakan batu alam, tidak saja hanya meninjau dari bentuk benda alam yang keras serta berbongkahan besar, tetapi seharusnya juga dari butiran-butiran batuan baik besar, sedang, sampai halus, temasuk membicarakan benda tanah sebagai bahan bangunan.
Batu alam sebenarnya marupakan bahan bangunan  yang mahal. Pemakaiannya biasanya secara tradisi disuatu daerah, dimana benda ini dihasilkan. Karena sifat dari batu alam itu bila ia dikerjakan  mulai dari penggalian, pengangkutan dan pembentukkannya, kini semakin tinggi harganya.
Karena semakin tinggi harganya tentu kita juga mengharapkan batu alam dapat memberikan kontribusi yang bagus dan efektif dalam penggunaanya sebagai bahan bangunan. Untuk memenuhi harapan itu tentunya tidak semua batu digunakan sebagai bahan bangunan, karena harus juga memperhatikan beberapa syarat dan klafsifikasinya. Misalnya syarat kekuatan, porositas, durabilitas, kekerasan, keindahan, dan banyak lagi, yang tentunya sangat bermanfaat dalam bidang ketekniksipilan.

BATU ALAM
Pengertian
Batu alam adalah : semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan (kerak) luar bumi :
  Oksigen (O2) : 49,4 %
  Silisium (Si) : 25,4 %
  Aluminium (Al) : 7,5 %
  Besi ( Fe ) : 4,7 %
   Kalsium (Ca) : 3,4 %
  Natrium (Na) : 2,6 %
  Kalium (K) : 2,4 %
  Magnesium (Mg) : 2,0 %

Siklus (Terbentuknya) Batu Alam
  1.   Magma
  2.   Batuan Beku
  3.   Batuan Sedimen
  4.   Sedimen Anorganik
  5.   Batuan Metamorfik
  6.   Sedimen Organik
  7.   Leburan Silikat-silikat dan Gas pada suhu dan tekanan tinggi
  8.   Penurunan Suhu, Kristalisasi dan Pembekuan
  9.   Pengaruh Suhu, tekanan dan waktu terjadi perubahan bentuk dan komposisi
  10.   Peleburan kembali
  11.   Penghancuran mekanik, kimia,  pengankutan dan pengendapan
  12.   Penghancuran, pengankutan dan pengendapan oleh air, angin, sungai
  13.   Pelapukan batuan beku yang tidak mengandung fosil tetapi mengandung biji logam
  14.   Pelapukan batuan beku yang tidak mengandung fosil.


JENIS-JENIS BATU ALAM
Menurut proses kejadiannya:
Batuan Beku.
Yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin, cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll.
Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan).
yaitu batuan karena pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu gamping), batu bara, batu karang, dll.
Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan).
Batuan sediment yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup besar sehingga terjadi perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah : batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll. Ada tiga jenis batuan malihan atau batuan metamorvosis berdasarkan peroses terbentuknya, yaitu:
    Batuan malihan ternik; adalah batuan yang terjadi akibat peningkatan suhu yang begitu besar.
  Batuan malihan dinamik: adalah batuan yaitu batuan yang terbentuk karena meningkatnya tekanan dan di akibatkan oleh gaya tektonik.
    Batuan malihan pneumatolitik: adalah batuan yang terjadi akibat eningkatan suhu yang begitu besar dan adanya penyusupan magma ke dalam batuan.
Batuan Robohan.
Yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.

MINERAL PEMBENTUK BATU ALAM
1.   Kuarsa; yaitu mineral keras dan berbentuk dari senyawa silikon dan oksigen, mineral ini yang oaling banyak di temukan dalam batuan beku.
2.  Feldspar; yaitu mineral keras yang di dalamnya berisi kalium, kalsium, natrium, alumunium, silikon, oksigen dan natrium dengan warna yang mulai dari terang sampai gelap. Fedspar banyak juga terdapat dalam batuan beku.
3.    Piroksin dan hornblende; yaitu mineral yang mengandung beberapa logam, silikon, dan logam-logam lain.
4.  Mika; yaitu mineral yang berbentuk seperti lapis, terdiri dari alumunium, oksigen, silkon dan lain-lain.
5.  Magnetik; adalah senyawa besi dan oksigen, memiliki sifat magnetik.
6.  Olivi; yaitu merupakan mineral hijau yang terdiri dari besi, oksigen, silikon, dan magnesium.

SIFAT BATU ALAM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIANNYA YAITU BERDASARKAN:
a.       Berat dan kekuatan
b.      Perubahan bentuk karena basah dan kering
c.       Pemuaian thermal
d.      Daya sekat panas
e.       Pengaruh api dan
f.       Pengaruh cuaca terhadap batu alam untuk bangunan


BATU ALAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Penggunaan Batu Alam
Pada umumnya jenis-jenis batu alam yang paling banyak dipakai sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut:
  1. Batuan beku, baik batuan beku alam, maupun batuan beku luar, yang sering dipakai ialah: Granit, Andesit, Rhyolit dan Basalt.
  2. Batuan endapan, biasanya ialah: Batu Kapur, Batu Pasir, atau Tuff.
  3. Batuan Malihan (metamorfosa) ialah: Marmer dan Batu Sabak.


BATUAN BEKU

Batuan beku Dalam
Granit merupakan batu alam yang paling banyak dipakai sebagai batu alam untuk bahan bangunan.Karena kadar kwarsanya tinggi, serta hablurnya besar-besar, maka bila batu ini dipoles akan memberikan pandangan yang menarik, batunya keras, padat, kuat tekannya antara 7700-60000 N/cm2 , dan penyerapan airnya kecil antara 0.002-0.2 %. Oleh karena itu batu ini cukup awet dalam pemakaiannya. Batu ini cukup mahal, biasanya dipakai sebagai batu lapis,batu untuk lantai atau untuk kolom. Warnanya dari mendekati putih, sampai agak hitam.
Di Indonesia batu granit cukup langka, hanya terdapat di beberapa tempat, misalnya di Sibolga, di Palung Malaka antara lain di Riau, Bangka, Nalitung dan Kalimantan Barat. Batu granit di Indonesia  dibeberapa tampat diambil hanya di jadikan sebagai batu pecah untuk agregat.
Batuan Beku Luar
Di Indonesia banyak terdapat batuan Andesit dan Basalt. Karena terdapat gunung berapi , yang berjajar dari ujung Padang sumatra, terus keselatan pulau Jawa, bali sampai NTT dan Sulawesi maka batuan tersebut dikatan melimpah. Pada umunya didapat dalam bentuk masip atau bongkahan besar atau merupakan endapan batu keras.Kuat tekannya cukup tinggi antara 6000 – 20000 N/cm2 . jenis yang agak lapuk misalnya di gunakan untuk pembangunan candi Borobudur atau Prambanan.
Jenis yang keras, pada umunya dipakai sebagai batu belah untuk pondasi. Setelah merdeka batu ini sering digunakan untuk membuat patung serta tugu. Penggalian batu ini sebagian besar dipakai sebagai batu pecah untuk agregat, baik itu untuk beton atau sebagai konstruksi jalan raya.

BATUAN ENDAPAN
Batu Kapur
Batu kapur banyak diusahakan sebagai unsur bangunan untuk batu tempel, pelapis lantai, atau ubin lantai. Karena warnanya yang menarik dari putih, abu-abu, merah sampai kehitaman, serta bargaris-garis, maka batu ini jika dipoles akan licin dan mengkilap.
Batu kapur sekarang ini sudah banyak diusahakan sebagai unsur bangunan untuk batu tempel, pelapis lantai atau ubin lantai. Karena warnanya yang menarik dari putih, abu-abu, merah, sampai kadang-kadang hitam, serta bergaris-garis, maka batu kapur ini jika dipoles, memberi permukaan yang licin dan mengkilap. Agak berbeda dalam strukturnya antara batu kapur dan marmer meskipun, keduanya berasal dari bahan yang sama. Marmer merupakan batu kapur yang mengalami perubahan alam, sehingga mamiliki susunan hablur yang halus sekali serta padat yang jauh mengkilap dibandingan dengan batu kapur endapan. Pemakai batu kapur  untuk unsur bangunan biasanya dicari bata yang kompak karena sifat lempung yang mudah mengembang dan menyusut sehingga mengakibatkan batu tersebut dapat pecah dengan sendirinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Tambang yang pertama, di Tulungagung, sehingga dikenal marmer Tulungagung. Kemudia di tempat lain misalnya Jawa Barat (padalarang) dan di daerah Sukabumi, yang terkenal saat ini terdapat di Lampung.
Batu Pasir
Batu endapan ini terbentuk dari pasir yang memadat. Kekerasan dan keawetannya tergantung pada bahan perekat alam yang membantuknya. Unsur yang membentuk utamanya silikat, tetapi juga dicampur dengan butiran kapur lempung atau lainnya.warna mulai putih cream sampai tua hitam, kadar porinya sampai 30%. Biasanya digunakan sebagai batu tempel, untuk lantai kurang baik karena daya aus terhadap gaya gesekan kurang baik. Terdapat di Jawa Barat tepatnya di G. Walet Sukabumi,terdapat endapan pasir kwarsa.
Tiga pengelompokan batuan sedimen berdasarkan proses terjadinya:
  1. Batuan sedimen klastik: adalah batuana sedimen yang mempunyai susunan kimia seperti batuan asalnya.
  2. Batuan sedimen kimiawi: adalah batuan yang terjadi akibat adanya peroses kimiawi yaitu penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Peroses pembentukannya bisa melalui; pertama, secara langsung adalah pembeentukan dari penguapan air pada endapan yang kemudian meninggalkan mineral-mineralnya. Kedua, secara tak langsung yaitu pembentukan yang dibantu oleh reaksi biokimia saat tumbuhan dan organisme-organisme tertentu masi hidup.
  3. Batuan sedimen organik: yaitu batuan sedimen yang terdapat pada peroses pengendapannya di bantu oleh organisme. Di lihat dari ukurannya batuan sedimen organik dibagai menjadi tiga, yaitu; konglomerat, batu pasir, dan batu lempung.


BATU MALIHAN
Batu Marmer
Marmer  merupakan batu kapur yang mengalami malihan yang berubah karena pengaruh suhu dan tekanan di dalam bumi, sehingga memiliki butiran  yang halus merata, serta kepadatan yang tinggi. Kuat tekan lebuh dari 12000 N/cm, bila dipoles halus mengkilap.
Batu Sabak
Batu sabak merupakan batuan malihan dari tanah serpih yang memadat dan berlapis-lapis. Batuan ini dapat dibelah menjadi lembaran tipis sampai 3 mm.

MENGOLAH BATU ALAM
Pengolahan batu alam dimulai degan penggalian atau penambangan yang caranya banyak tergantung dari, bentuk endapan, sifat batuan/ kekerasan batu, skala industri yang mengolah. Setelah batu yang dihasilkan dibersihkan, biasanya dilakukan pengeboran/pembelahan sehingga bongkahan batu tadi pecah, kemuian diangkat ketempat penggergajian dan pembentukkan batu sesuai dengan pola yang diinginkan.


PENUTUP
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa batu alam mempunyai peranan cukup penting dalam bidang ketekniksipilan terutama sebagai bahan bangunan. Namun tidak semua batu alam mempunyai fungsi yang sama. Sehingga untuk memilih dan menentukan kegunaan batu alam harus diperhatikan beberapa hal misalanya kekuatan, material pembentuknya, durabilitas sehingga batu alam dapat digunakan secara tepat dan efektif. Karena yang pasti bahwa setiap batu alam berbeda tergantung dari proses pembentukkannya dan dari mana batu alam tersebut diambil.
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat maka sebelum batu alam digunakan seharusnya diuji dulu. Misalnya saja adalah berat jenis dan porositas, kuat tekan, penyerapan air, ketahanan hancur, ketahanan aus, dan lainnya sehingga kita dapat menetukan kegunaan dari batu alam tersebut sesuai dengan data yang ada.

Comments

Popular posts from this blog

Irigasi: NOMENKLATUR, KEBUTUHAN DEBIT, DAN EFISIENSI IRGASI

TEKNIK SIPIL VS GAYA dan MOMEN

LAPORAN SURVEY - Lokasi Plaza Surabaya