KOPI FLORES dan PELUANGNYA DALAM PASAR: contoh proposal
Salah satu ciri dari manusia adalah bereproduksi. Karena martabatnya tersebut maka jumlah manusia semakin bertambah seiring berjalanya waktu.
Departemen Perdagangan AS menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah
penduduk ke-empat (4) terbanyak di dunia, setelah China, India, AS, dan disusul
oleh Brasil. Menurut data dari detik.com (6/3/2014)
jumlah penduduk Indonesia mencapai 253,60 juta jiwa. Jumlah tersebut bukanlah
angka yang kecil, dan tersebar di seluruh wilayah indonesia. Jawa Timur sebagai
salah satu provinsi di Indonesia menyumbangkan jumlah penduduk yang cukup
signifikan. Data statistik Indonesia memproyeksikan laju pertumbuhan penduduk
menurut provinsi tahun 2000-2025, khususnya di jawa timur sebagai berikut;
tahun 2000 sebesar 34,766; tahun 2005 sebesar 35,550; tahun 2010 sebesar
36,269; tahun2015 sebesar 36,840; tahun 2020 sebesar 37,183; dan tahun 2025
sebesar 37,194. Di sini kita dapat
melihat bahwa setiap lima tahun Provinsi Jawa Timur mengalami pertambahan
jumlah penduduk yang sangat besar jika dirata-ratakan sebesar 0,4854 juta jiwa.
Proyeksi jumlah penduduk jawa timur tahun 2015 adalah 36,840, maka jumlah
penduduk Jawa Timur tahun 2014 sama dengan 14,34% dari jumlah penduduk di
Indonesia.
Zakapedia (2013) menyatakan bahwa kebutuhan hidup
manusia meningkat seiring dengan meningkatnya populasi atau jumlah penduduk.
Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa di Jawa Timur, khususnya di Surabaya
sebagai ibu kota provinsi mengalami peningkatan kebutuhan hidup. Karena data di
atas mengindikasikan bahwa setiap beberapa tahun jumlah penduduk di Jawa Timur
terus meningkat dan cukup signifikan jika dibandingkan dengan daerah lainya di
Indonesia. Peningkatan kebutuhan berjalan seiring dengan beragamnya kebutuhan.
Semakin meningkat kebutuhan manusia, semakin beragam pula kebutuhan tersebut.
Beragamnya kebutuhan tersebut disebabkan karena beragamnya faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan adalah
adat istiadat. Adat istiadat dapat menimbulkan pola perilaku tertentu yang
menjadi karakter dari suatu daerah tertentu. Minum kopi adalah salah satu
kebiasaan atau gaya hidup dari masyarakat kelas menengah di indonesia. Dalam
TEMPO.CO (30/6/2014) Moelyono Soesilo menjelaskan bahwa faktor yang menyebabkan
meningkatnya kebutuhan akan kopi di Indonesia adalah karena pertumbuhan ekonomi
dan gaya hidup dari masyarakat menengah. Bersamaan dengan itu tercatat oleh
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dalam TEMPO.CO (30/6/2014) bahwa
konsumsi kopi di indonesia mengalami peningkatan sebesar 36% dari tahun 2010
hingga 2014. Menurut data AEKI kebutuhan akan kopi pada tahun 2014 mencapai 260
ribu ton. Besarnya angka kebutuhan kopi tersebut mengindikasikan kita bahwa
“minum kopi” sudah menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat indonesia terutama
masyarakat menengah.
Dari data dan informasi tersebut terdapat peluang yang cukup besar bagi kita untuk berwirausaha “kopi flores”. Kopi flores menjadi jawaban akan
kebutuhan kopi yang lebih natural, baik dari warna maupun baunya. Karena kopi
flores adalah kopi asli dari flores yang merupakan salah satu penghasil
komoditi kopi. Kopi flores juga memberikan cita rasa yang berbeda dengan kopi
yang ada di Jawa Timur, selain karena peroses pembuatannya, juga karena
kenyataan bahwa kurangnya jenis kopi seperti kopi flores di jawa, serta karena
mengingat bahwa masyarakat menengah Surabaya membutuhkan kopi saat senggang dan
saat kerja.
Identitas Perusahaan
1.
Nama Perusahaan
Nama perusahaan
(Home Industry) ini kami beri nama
warung kopi “Cita Rasa NTT”. Perusahaan ini beralamat di Jalan Ketintang,
Ketintang Timur PTT, PTT 1, No 03.
2.
Visi dan Misi
Visi Perusahaan
:
a.
Terbaik dalam cita rasa.
b.
Terkenal dalam kualitas dan bahan yang
khas Flores.
c.
Terkemuka dan nomor satu di Surabaya.
Misi Perusahaan :
a.
Memperkenalkan cita rasa NTT.
b.
Memenuhi kebutuhan akan kopi yang
berkualitas.
c.
Meningkatkan daya tarik bagi para
penikmat kopi.
d.
Memuaskan hasrat akan kopi yang spesial.
Tujuan
1.
Tujuan Jangka Panjang
a.
Mengembangkan sarana dan prasarana.
b.
Mengembangkan kerja sama.
c.
Mengembangkan kualitas rasa.
d.
10 tahun ke depan memilki kafe.
e.
Memenuhi standar international (ISO).
f.
20 tahun ke depan memilki cabang di
seluruh daerah jawa.
2.
Tujuan Jangka Pendek
a.
Produk “kopi flores” dikenal oleh
masyarakat luas.
b.
Dapat merekrut karyawan berjumlah kurang
lebih 10 orang.
KOMPONEN
USAHA
Identifikasi Komponen dan
Fungsi-fungsi
a.
Segmen pasar
Pada mulanya
sasaran pasar dari perusahaan ini adalah 1). Putra-putri NTT yang kuliah dan
berdomisili di Surabaya, demi menghadirkan cita rasa NTT; dan 2). Masyarakat
menengah di Ketintang Timur PTT dan di Tempat Rekreasi (seperti taman kota),
yang menginginkan cita rasa berbeda dan kualitas kopi yang baik.
b.
Badan Hukum
Bentuk usaha ini
adalah berbentuk Firma. Karena perusahaan ini merupakan bentuk persekutuan
bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih, dengan nama bersama yang
tanggungjawabnya terbagi rata, tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
c.
Legalitas atau Yuridis
Perusahaan ini
mempunyai ijin usaha. Ijin usaha tersebut didapat di Kantor Pusat Pemerintahan
Kota Surabaya, dengan persyaratan sebagai berikut:
·
Fotocopy
Akta pendirian berbentuk Perseroan dari Notaris (terlampir).
·
Fotocopy
Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Instansi berwenang
·
Fotocopy
KTP Pemilik / Dirut Utama / Penanggungjawab perusahaan
·
Fotocopy
Surat Izin Tempat Usaha
·
Fotocopy
Izin Gangguan / HO
·
Fotocopy
NPWP perusahaan
·
Neraca
awal perusahaan
·
Pasfoto
4 x 6
Surat-surat
ijin tersebut adalah :
1.)
Ijin
Perubahan Penggunaan Fungsi Bangunan
2.)
Ijin
Mendirikan Bangunan
Ijin mendirikan
bangunan diperoleh di Kimprasil Kota Manggarai Timur.
3.)
Ijin
Gangguan atau HO
Ijin gangguan
ini diperoleh di pusat Pemerintahan Kota Surabaya.
4.)
Ijin
Perindustrian
Ijin ini
diperoleh di Dinas Perindustrian Kota Surabaya.
5.)
Ijin
Perdagangan
Ijjin ini
diperoleh di Dinas Perdagangan Kota Surabaya.
6.)
Surat
Ijin Tempat Usaha
Surat ijin ini
diperoleh di Pusat Pemerintahan Kota Surabaya.
7.)
Surat
Ijin Usaha Perdagangan
Surat ijin ini
diperoleh di Pusat Pemerintahan Kota Surabaya.
8.)
Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP ini
diperoleh di Dinas Perpajakan Kota Surabaya.
d.
Sarana dan Prasarana
Luas
Tanah : 200 m2
Luas
Gedung : 50 m2
Jumlah
Gedung : 1
Jumlah
Ruang Penyimpanan : 1
Jumlah
Ruang Produksi : 2
Jumlah
Ruang Pemasaran : 1
Jumlah
Kamar Mandi : 1
Jumlah
WC : 1
Layout gedung :
U
|
Kondisi :
kondisi bangunan sangat layak untuk digunakan dan dilengkapi juga dengan sistem
drainasi dan instalasi yang ramah lingkungan.
e.
Teknis dan Teknologi
Fasilitas Yang
Diperlukan :
1.)
Gedung berjumlah satu buah yang
dilengkapi dengan enam ruangan. Spesifikasi ruangan tersebut adalah; satu buah
ruang penyimpanan berfungsi untuk menyimpan bubuk tepung kopi sebelum dikirim
ke Surabaya, fasilitas yang dimilki adalah satu buah rak penyimpanan; dua buah
ruang produksi yaitu ruang produksi beras kopi dan ruang produksi tepung kopi,
ruang produksi tepung kopi memilki fasilitas kompor untuk penggorengan kopi,
wajan, dan penggoreng; satu buah ruang pemasaran berfungsi sebagai mengurus
semua peroses pengiriman dari manggarai ke surabaya; satu buah kamar mandi; dan
satu buah WC.
2.)
Tanah seluas 100 m2 berfungsi
untuk menjemur kopi mentah.
3.)
Satu buah tempat penyimpanan yang
berlokasi di Surabaya; satu buah ruang pengemasan dan pemasaran, yang memiliki
fasilitas satu buah meja panjang, tiga buah kursi kayu, tiga buah laptop, dan
satu buah printer.
Organisasi dan Administrasi
GENERAL
MANAGER
Konstantinus
Moko
|
MANAGER
KEUANGAN
Yunita
Mesa
|
MANAGER
PEMASARAN
Santri
Hardiantri
|
MANAGER
OPERASIONAL
Konstantinus
Moko
|
Sekretaris
|
Bendahara
|
TENAGA
KERJA
Bagian
Pemasaran
|
TENAGA
KERJA
Bagian
Produksi
|
1.
General
Maneger / Manajer umum
Manajer
umum adalah manajer yang memiliki tanggungjawab seluruh bagian /fungsional pada
suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan
yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan
pada perusahaan atau organisasi yang
berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
2.
Manajer
Keuangan
Perencanaan Keuangan, membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
Mengumpulkan dana perusahaan
serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
3.
Manajer
Pemasaran
Merancang dan melakukan kegiatan pemasaran,
Merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan branding.
4.
Manajer
Operasional
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan
fungsi operasi dan system transformasi, perancangan dan desain system,
rancangan tugas pekerjaan.
Ketenagakerjaan
Tenaga kerja
diperoleh melalui prekrutan. Peroses perekrutan menggunakan cara merekrut orang
yang berada di sekitar tempat produksi dan tempat pemasaran. Jenjang pendidikan
tenaga kerja mulai dari SD, SMP, SMA, dan S1. Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, adalah:
1.)
Manager Umum : S1, satu
orang (pemilik)
2.)
Manager Pemasaran : S1, satu orang(pemilik)
3.)
Manager Produksi : S1, satu orang
(pemilik)
4.)
Sekretaris :
S1, satu orang (pemilik)
5.)
Bendahara : S1,
satu orang (pemilik)
6.)
Buruh : SD, SMP, SMA; tiga
orang.
Pendanaan dan Sumbernya
Dana yang
digunakan sebagai modal untuk biaya produksi dan pemasaran berasal dari pemilik
perusahaan.
Kerja Sama
Perusahaan ini
akan bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha lain, demi memperoleh pengalaman
dan persaingan yang sehat.
ANALISIS
SWOT DAN BEP
Analisis SWOT
Pendekatan
Kualitatif
Strengths
1). Produk Kopi
Flores menghadirkan cita rasa baru (A)
2). Produk Kopi
Flores dibuat dengan teknik yang khusus (B).
3). Produk Kopi
Flores adalah kopi yang tidak menambahkan bahan atau zat aditif (C).
4). Produk Kopi
Flores memiliki bau yang harum (D).
5). Tepung Kopi
Flores akan mudah larut dalam air panas, karena kehalusan dari bubuknya (E).
6). Harga
relatif terjangkau (F).
7). Proses
pembuatanya menggunakan konsep dapur terbuka, sebagai komitmen kami untuk
kehigenisan dari produk kopi flores (G).
8). Produk kopi
flores hadir di setiap tempat rekreasi (H).
Weakness
1). Pemilik
perusahaan adalah mahasiswa, sehingga akan adanya kesulitan dalam hal
managerial karena terpecahnya konsentrasi (A).
2). Suplai bahan
kopi mengalami kesulitan karena berada pada jarak yang jauh (B).
3). Teknis
pembuatan bahan kopi flores masih menggunakan teknik tradisional sehingga
membutuhkan waktu yang lama (C).
Opportunity
1). Meningkatnya
kebutuhan kopi di kalangan masyarakat menengah (A).
2). Satu-satunya
produk kopi yang memiliki cita rasa NTT (B).
3). Semakin
banyaknya tempat/taman rekreasi di kota surabaya, sehingga memungkinkan semakin
luasnya tempat penjualan kopi Flores (C).
4). Semakin
banyaknya putra/putri daerah NTT yang kuliah dan berdomisili di Surabaya,
sehingga sasaran pasar semakin luas (D).
5). Harga dari
produk kopi flores dapat dijangkau oleh masyarakat menengah (E).
6). Area
pemasaran berdekatan dengan area kampus (F).
Threats
1). Semakin
banyaknya usaha warung kopi di surabaya, sehingga persaingan semakin besar (A).
2). Perkembangan
jaman dan modernisasi yang mempengaruhi masyarakat untuk menikmati minuman international
(B).
3). Selera
konsumen yang terus berubah dan sulit diukur (C).
4). Kehadiran
perusahaan baru yang menawarkan produk yang diperoses menggunakan teknologi
modern (D).
Pendekatan Kuantitatif
Tabel Analisis Faktor Internal dan Faktor
Eksternal
|
|||||
No
|
Skor
|
Bobot
|
Total
|
X,Y
|
|
Faktor Internal
|
|||||
Strength
|
|||||
1
|
A
|
5
|
0,625
|
3,125
|
|
2
|
B
|
5
|
0,625
|
3,125
|
|
3
|
C
|
5
|
0,625
|
3,125
|
|
4
|
D
|
4
|
0,5
|
2
|
|
5
|
E
|
4
|
0,5
|
2
|
|
6
|
F
|
2
|
0,25
|
0,5
|
|
7
|
G
|
3
|
0,375
|
1,125
|
|
8
|
H
|
1
|
0,125
|
0,125
|
|
Total Kekuatan
|
15,125
|
||||
Weakness
|
|||||
1
|
A
|
2
|
0,66667
|
1,33333
|
|
2
|
B
|
2
|
0,66667
|
1,33333
|
|
3
|
C
|
4
|
1,33333
|
5,33333
|
|
Total Kelemahan
|
8
|
||||
Selisih Total Kekuatan-Total Kelemahan (X)
|
7,125
|
||||
Faktor Ekaternal
|
|||||
Opportunity
|
|||||
1
|
A
|
5
|
0,83333
|
4,16667
|
|
2
|
B
|
4
|
0,66667
|
2,66667
|
|
3
|
C
|
4
|
0,66667
|
2,66667
|
|
4
|
D
|
3
|
0,5
|
1,5
|
|
5
|
E
|
3
|
0,5
|
1,5
|
|
6
|
F
|
5
|
0,83333
|
4,16667
|
|
Total Peluang
|
16,6667
|
||||
Threats
|
|||||
1
|
A
|
5
|
1,25
|
6,25
|
|
2
|
B
|
3
|
0,75
|
2,25
|
|
3
|
C
|
3
|
0,75
|
2,25
|
|
4
|
D
|
3
|
0,75
|
2,25
|
|
Total Tantangan
|
13
|
||||
Selisih Total Peluang-Total Tantangan (Y)
|
3,66667
|
Sumber; http:daps.bps.go.id/file_artikel/66/Analisis%20SWOT.pdf
Keterangan : Bobot
menggunakan sekala Likert.
Sekala Likert untuk keungulan
dan peluang adalah sebagai berikut :
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup Baik
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
Sekala Likert untuk
tantangan dan ancaman adalah sebagai beikut :
5 = Sangat Berat
4 = Berat
3 = Cukup Berat
2 = Kurang Berat
1 = Berat
Dari tabel kita melihat bahwa nilai X adalah +7,125 dan nilai Y adalah +3,66667. Jika kita mengkonfersikan nilai tersebut pada diagram kartesius (pada gambar) maka kita mendapatkan nilai tersebut berada dalam Kuadran I karena X dan Y sama-sama positif. Dalam teori analisis SWOT jika posisi organisasi berada dalam Kuadran I, maka keadaan perusahaan tersebut adalah kuat dan berpeluang. Karena rekomendasi strategi yang diberikan adalaha progressif. Artinya organisasi mempunyai kemungkinan untuk berkembang dan akan memperoleh keuntungan.
Gambar
diagram Cartesius;
Sumber;http://dianfkusumafenaro.mhs.narotama.ac.id/files/2012/04/matrik-swot-21.jpg
Pembobotan Komponen
Menggunakan
skala Likert
No
|
Komponen
|
Bobot
|
1
|
Segmen
Pasar
|
5
|
2
|
Sumber
Daya Manusia
|
4
|
3
|
Prasarana
|
3
|
4
|
Aspek
Teknis Teknologis/fasilitas
|
3
|
5
|
Aspek
legalitas
|
5
|
6
|
Kelembagaan
|
4
|
7
|
Organisasi
|
3
|
8
|
Dana
dan sumbernya
|
3
|
9
|
Operasionalisasi/produksi
|
3
|
10
|
Administrasi
|
3
|
Total
|
36
|
Nilai Bobot
adalah total bobot semua komponen dibadi dengan jumlah komponen, yaitu
36/10=3,6. Menggunakan skala likert angka 3,6 berada pada rentangan cukup baik
dan baik. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa keadaan seluruh komponen cukup
baik.
Rencana Program
-
Mengembangkan SDM.
-
Mengamati peluang di Mayarakat.
-
Menentukan bentuk usaha.
-
Membuat proposal usaha.
-
Merekrut tenaga kerja.
-
Menyiapkan bahan, alat, dan sarana dan
prasarana.
-
Memproduksi produk.
-
Membuat iklan promosi produk.
-
Menjual produk.
Rencana Anggaran dan Belanja Perusahaan
Tabel Analisis Break Even Point.
Bahan Dan Alat
|
Satuan
|
Harga/Satuan
|
Jumlah Kebutuhan
|
Durasi Waktu
|
Harga Total
|
Biaya Bahan Baku
|
|||||
Beras Kopi
|
kg
|
Rp25.000,00
|
2
|
1
|
Rp50.000,00
|
Air
|
Galon
|
Rp46.000,00
|
1
|
1
|
Rp46.000,00
|
Gula
|
kg
|
Rp11.000,00
|
2,5
|
1
|
Rp27.500,00
|
Biaya Produksi Tepung Kopi
Flores
|
|||||
Terpal
|
m2
|
Rp1.000,00
|
100
|
1
|
Rp100.000,00
|
Tenaga Kerja
|
orang
|
Rp30.000,00
|
1
|
1
|
Rp30.000,00
|
Tenaga Kerja
|
orang
|
Rp15.000,00
|
1
|
2
|
Rp30.000,00
|
Tenga Kerja
|
orang
|
Rp15.000,00
|
1
|
1
|
Rp15.000,00
|
Tofles
|
buah
|
Rp15.000,00
|
1
|
1
|
Rp15.000,00
|
Biaya Pengiriman
Tepung Kopi
|
kg
|
Rp30.000,00
|
1
|
1
|
Rp30.000,00
|
Biaya Pengemasan
Tepung Kopi
|
Rp0,00
|
||||
Plastik
|
pak
|
Rp7.500,00
|
1
|
1
|
Rp7.500,00
|
Cetakan Kemasan
|
buah
|
Rp300,00
|
50
|
1
|
Rp15.000,00
|
Alat pengemasan
|
buah/sewa
|
Rp10.000,00
|
1
|
Rp10.000,00
|
|
Gelas
|
buah
|
Rp3.000,00
|
10
|
Rp30.000,00
|
|
Gelas Plastik
|
pak
|
Rp12.500,00
|
1
|
Rp12.500,00
|
|
ongkos Transport
|
orang
|
Rp4.000,00
|
3
|
1
|
Rp12.000,00
|
Lain-lain
|
Rp50.000,00
|
||||
Total
|
Rp480.500,00
|
Total
kebutuhan adalah Rp480.500,00
BEP =
Biaya Total/jumlah Bungkus
= Rp480.500,00/100
= Rp4.805,00
Jadi
harga kopi flores per bungkus adalah Rp. 4.805,00
Schedule Kegiatan
-
Minggu pertama dalam bulan : Survey tempat
-
Minggu kedua dalam bulan :
Rekrut Tenaga Kerja
-
Minggu ketiga dalam bulan : Menyiapkan Operasional
-
Minggu keempat dalam bulan : Memproduksi Produk Kopi Flores
-
Bulan berikutnya :
Promosi dan Pemasaran
Comments